Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
BAHASA INDONESIA KELAS 5 SD/MI

Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 A. INFORMASI UMUM MODUL 
Nama Penyusun : …………………
Instansi/Sekolah : Guruh Merdeka
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jenjang / Kelas : SD / 5
Alokasi Waktu : .... X 35 Menit  
Tahun Pelajaran : …………………

 B. KOMPONEN INTI 
 Capaian Pembelajaran Fase C 
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.

 Fase C Berdasarkan Elemen 
Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio. 

Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan  indah serta memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun, puisi) dari teks dan/atau audiovisual.  

Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif. 

Menulis
Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan eksposisi persuasif dari gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil pengamatan untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif. 

 Tujuan Pembelajaran 
Bab ini akan mengajarkan kalian untuk menjadi siswa yang kreatif dan berkomitmen dalam mengembangkan bakat diri serta tulus dalam menghargai karya orang lain. Melalui kegiatan belajar yang ada, kalian akan mendalami kisah sebuah prestasi lewat hobi, berkomunikasi melalui surat dengan tokoh inspiratif,

 Profil Pancasila 
• Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia • Berkebhinekaan Global • Mandiri • Bernalar • Kritis • Kreatif

 Kata kunci 
• Teks prosedur • Menulis surat • Mengenal imbuhan • Awalan me • Akhiran -lah, -kan

 Target Peserta Didik : 
Peserta didik Reguler

 Jumlah Siswa : 
30 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa sedikti atau lebih banyak)

 Assesmen :  
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu  
- Asesmen kelompok  

 Jenis Assesmen :  
• Presentasi
• Produk
• Tertulis
• Unjuk Kerja
• Tertulis

 Model Pembelajaran 
• Tatap muka

 Ketersediaan Materi : 
• Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:  YA/TIDAK
• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep : YA/TIDAK  

 Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik : 
• Individu
• Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode dan Model Pembelajaran : 
Ceramah, Diskusi, Presentasi

 Media Pembelajaran 
• Buku Siswa
• Kamus
• Alat tulis
• Perlengkapan/bahan yang berhubungan dengan hobi
• Kertas origami
• Kardus bekas
• Internet

 Materi Pembelajaran 
Ekspresi Diri Melalui Hobi
  • Menyimak petunjuk untuk menebak hobi
  • Membaca/mengeja
  • Menulis 
  • Presentasi/Bercerita
  • Menuliskan tanggapan terhadap bacaan
  • Mengakses dan mencari informasi dalam teks tunggal
  • Menyimak informasi
  • Menulis untuk beragam konteks dan tujuan
 Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
• Buku Bahasa Indonesia kelas V SD 
• Kamus Bahasa indonesia
• Buku lain yang relevan

2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

 Persiapan Pembelajaran :
  • Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
  • Memastikan kondisi kelas kondusif
  • Mempersiapkan bahan tayang
  • Mempersiapkan lembar kerja siswa
 Panduan Pembelajaran 
Capaian Pembelajaran
 Menyimak 
Peserta didik menyimak dengan saksama, memahami, memaknai instruksi yang lebih kompleks sesuai jenjangnya dalam paparan teman atau guru (teks yang dibacakan guru). 
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Membaca 
• Mengenali dan mengeja kata-kata baru berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf yang sering ditemui. 
• Membaca dan mengucapkan kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik tertentu. 
• Menemukan dan mengidentifikasi informasi pada bagan serta informasi lain yang ditambahkan oleh penerbit yang sesuai untuk jenjangnya. 
• Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dan membandingkannya dengan pengetahuan yang dimilikinya.

 Berbicara 
Mempresentasikan cerita atau informasi dengan runut, dengan menggunakan contoh-contoh untuk mendukung pendapatnya.   Menyesuaikan intonasi dan metode presentasi dengan perhatian atau minat pendengarnya.

 Menuliskan 
• Menuliskan pendapat singkat terhadap bacaan secara kreatif dalam bentuk surat kepada penulis. Mengategorikan informasi pada bacaan, simpulan, dan pendapatnya dalam pengatur grafis yang lebih kompleks. 
• Menulis kata-kata baru menggunakan pengetahuannya tentang kombinasi semua huruf.
• Menulis teks prosedur dengan informasi yang lebih rinci. 
• Menulis sebuah topik dengan struktur prosedur sederhana, dengan  bantuan pendukung visual, untuk beragam tujuan.

Kegiatan Pembuka
  • Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
  • Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik.
  • Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
  • Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
  • Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan pembelajaran.

 Menyimak 
Peserta didik menyimak dengan saksama, memahami, memaknai instruksi yang lebih kompleks sesuai jenjangnya, memahami paparan visual yang diperagakan teman.    

Tip Pembelajaran
  • Guru mengajak peserta didik untuk bermain permainan tebak-tebakan mengenai hobi masing masing peserta didik sebagai kegiatan pembuka. Permainan ini memiliki dua peran, yakni sebagai pemberi petunjuk dan penebak. Seorang peserta didik akan memberikan petunjuknya melalui gerakan tubuh tanpa bersuara di depan kelas. Peserta didik yang lainnya akan menebak hobi apa yang sesuai gerakan tubuh tanpa suara tersebut.  
  • Permainan dilakukan secara bergantian. Satu per satu peserta didik akan maju bergantian sebagai pemberi petunjuk melalui gerakan tubuh tanpa suara di depan kelas. Peserta didik lain mengamati sambil berpikir dan berusaha menebak hobi yang sesuai dengan gerakan tubuh tersebut. 
  • Guru kemudian meminta peserta didik mengamati gambar pembuka bab. Guru meminta peserta didik menyebutkan kegiatan apa saja yang sedang dilakukan tokoh-tokoh dari gambar tersebut. Guru menanyakan ke peserta didik apa maksud ilustrasi bab tersebut. 
  • Guru meminta peserta didik menceritakan pengalaman peserta didik dalam menekuni hobinya. 
  • Guru meminta peserta didik menjelaskan mengapa tertarik dengan hobi tersebut  dan menyampaikan manfaat menekuni hobi. 

Alternatif Kegiatan 
Guru dapat menuliskan macam-macam hobi pada gulungan kertas, lalu  meminta perwakilan peserta didik maju ke depan untuk memperagakan hobi tersebut agar dapat ditebak teman sekelas.

 Membaca 
Membaca dan mengucapkan kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik tertentu.
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Tip Pembelajaran 
Guru meminta peserta didik untuk membaca teks “Ekspresi Diri melalui  Hobi”. Peserta didik kemudian membaca dengan saksama. Guru meminta beberapa peserta didik untuk sedikit menceritakan apa yang sudah dibacanya pada bacaan tersebut. Peserta didik yang lain juga diminta menambahkan atau mengoreksi jika apa yang disampaikan oleh temannya ada yang keliru atau ada yang terlewat untuk diceritakan.

Alternatif Kegiatan 
Guru dapat meminta peserta didik membaca nyaring di dalam kelas secara  bergantian sesuai instruksi guru. Guru yang nantinya menentukan siapa saja yang membaca dan mulai dari dan sampai bagian mana peserta didik yang ditunjuk membaca bacaan tersebut. Setelah selesai membaca, peserta didik bersama guru mengulas apa yang sebelumnya dibaca oleh peserta didik dan melakukan diskusi kecil mengenai beberapa poin penting dalam bacaan.  

 Membaca 
Membaca dan mengucapkan kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik tertentu berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf.  
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Tip Pembelajaran
Guru meminta peserta didik mengerjakan latihan yang berisi enam pertanyaan seputar teks untuk mengecek pemahaman peserta didik terhadap teks “Ekspresi Diri melalui Hobi”.
Jawaban :
  1. Jefri menghabiskan waktu luangnya dengan membuat karya dari kardus bekas.
  2. Alat dan bahan yang diperlukan adalah kardus bekas, kertas, pensil, gunting, dan lem.
  3. Proses dimulai dari membuat pola pada kertas, lalu menjiplaknya di kardus. Kardus kemudian digunting. Hasil guntingan dirakit menjadi sebuah mainan dengan menggunakan lem.
  4. Jefri menggunakan kardus bekas karena bahan tersebut banyak dan mudah ditemukan di garasi rumahnya.
  5. Jefri membuat banyak mainan model hewan, kendaraan, dan rumahrumahan dari kardus bekas.
  6. Mainannya menjadi terkenal saat seorang pengunjung memotret hasil karyanya dan memuatnya di media sosial.
 Kosakata 
  • Guru menanyakan kepada peserta didik mengenai kosakata yang tergolong kosakata baru bagi peserta didik. 
  • Guru lalu mengarahkan peserta didik untuk melihat ke tabel kosakata baru yang ada di buku dan guru menjelaskan makna kata tersebut untuk memantapkan pemahaman peserta didik mengenai kata dan makna kata dari kosakata baru tersebut.
  • PR: Guru dapat meminta peserta didik membuat kalimat menggunakan kosakata baru tersebut.  
 Membaca 
Mengenali dan mengeja kata-kata baru berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf yang sering ditemui.
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Tip Pembelajaran 
  • Pada kegiatan bahas bahasa ini, guru meminta peserta didik membaca materi mengenai imbuhan dan jenis awalan me-. 
  • Guru dapat memberikan penjelasan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Ketika menjelaskan, guru dapat memberikan contoh lain yang lebih konkret dan dekat dengan keseharian peserta didik agar peserta didik dapat lebih mudah memahami materi. 
  • Guru meminta peserta didik menyimak kembali teks “Ekspresi Diri melalui Hobi”.  
  • Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan kata-kata yang mendapat imbuhan me-.  
  • Selanjutnya, kata tersebut dituliskan ke tabel dengan menuliskan kata dasar dan maknanya.  
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Menulis 
Menulis kata-kata baru menggunakan pengetahuannya tentang kombinasi semua huruf.
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Tip Pembelajaran 
  • Guru meminta peserta didik membaca materi mengenai imbuhan yang berakhiran -kan dan -lah. Guru memberikan contoh bagaimana memberikan petunjuk yang baik: Bukalah halaman … buku ini. Lihatlah informasi pada kotak tentang imbuhan -kan dan -lah.  
  • Guru meminta peserta didik membaca dengan saksama informasi pada kotak tersebut.  
  • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan jika masih kurang mengerti. 
Jawaban :
Pertama-tama, Nina menyiapkan alat-alat lukisnya. Kanvas, kuas, cat cair, segelas air, dan palet. Nina lalu menuang beberapa warna cat ke dalam palet. Nina menambah sedikit air di setiap warna cat lalu mengaduk cat hingga sedikit cair dan siap digunakan. Nina juga membuat satu warna baru. Ia mencampur warna biru dan merah untuk menghasilkan warna ungu. Setelah persiapan warna selesai, Nina siap melukis pada permukaan kanvas.

Jawaban
1. Siapkan
2. Tuangkan
3. Masukkan
4. Tunggulah
5. Tambahkan
6. Tatalah

Asesmen Formatif
Guru dapat membuat soal sejenis untuk dijadikan asesmen formatif.

 Berbicara 
Mempresentasikan cerita atau informasi dengan runut, dengan menggunakan contoh-contoh untuk mendukung pendapatnya. Menyesuaikan intonasi dan metode presentasi dengan perhatian atau minat pendengarnya. 
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

  • Rincian kegiatan dapat dilihat pada keterangan di bawah ini.
  • Formulir penilaian tersedia di halaman akhir setelah refleksi.
Tip Pembelajaran 
  • Peserta didik menyiapkan diri untuk kegiatan presentasi menceritakan hobi.
  • Peserta didik menggunakan enam kalimat panduan dan contoh cerita dari Ola pada Buku Siswa dalam menyusun presentasi.
  • Peserta didik secara bergantian berbicara di depan kelas untuk menceritakan hobinya.
Inspirasi Kegiatan  
  • Peserta didik dapat memerhatikan saat guru mencontohkan presentasi secara langsung di depan kelas ketika guru membacakan cerita dari Ola. 
  • Peserta didik dapat pula mencari referensi atau contoh bagaimana cara seseorang menceritakan tentang hobinya di internet. 
  • Peserta didik dapat menyiapkan kartu petunjuk berisi poin-poin penting untuk presentasi. 
  • Jika waktu tidak cukup, guru dapat meminta peserta didik merekam presentasinya dalam format digital.
Kesalahan Umum 
  • Kesulitan menentukan tokoh yang menginspirasi (No.3). Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik bahwa yang dimaksud tokoh di sini bukan orang terkenal saja, tapi bisa dari orang sekitar (keluarga, anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal). 
  • Waktu berbicara. Untuk memastikan setiap peserta didik memiliki kesempatan berbicara, sebaiknya guru menentukan batasan waktu presentasi bagi setiap anak (misalnya: 3 menit). Ini disesuaikan dengan jumlah peserta didik di kelas dan faktor lainnya. 
  • Keyakinan diri dalam berbicara. Guru mendorong peserta didik untuk percaya diri dan mandiri dalam menentukan topik dan bercerita tentang kekhasan hobi masing-masing. Itu karena dibutuhkan kepercayaan diri yang tinggi dari peserta didik agar mau jujur dan bangga dengan pengalaman dan tujuan pribadinya. 
  • Kelancaran berbicara. Peserta didik dapat menyiapkan pertanyaan panduan. Pertanyaan dapat dibuat menjadi Cue Card (kartu petunjuk baca) dengan mengubah pertanyaan menjadi kalimat awal bercerita. Peserta didik juga dapat diberikan waktu berlatih di rumah atau bersama teman sebangku.
 Menulis 
Menuliskan pendapat singkat terhadap bacaan secara kreatif dalam bentuk surat kepada penulis. Mengategorikan informasi pada bacaan, simpulan, dan pendapatnya dalam pengatur grafis yang lebih kompleks.
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Bagian-bagian surat:
  • Tempat dan tanggal pengiriman surat
  • Nama dan alamat tujuan/penerima surat
  • Salam pembuka
  • Kalimat/paragraf pembuka surat
  • Paragraf isi
  • Kalimat/paragraf penutup surat
  • Salam penutup
  • Nama pengirim surat
Tip Pembelajaran 
  • Ini adalah kali ketiga peserta didik membuat jurnal membaca. Kali ini peserta didik diminta menuliskan surat pribadi kepada tokoh pada artikel yang sedang dibaca peserta didik.  
  • Guru meminta peserta didik membaca contoh surat dari Doni kepada Jefri. Doni terinspirasi kisah Jefri setelah membaca artikel “Ekspresi Diri melalui Hobi” di surat kabar. 
  • Guru meminta peserta didik mengamati dan menyebutkan bagian-bagian surat dan bagaimana susunan surat tersebut. 
  • Guru meminta peserta didik mencari tokoh inspirasi dari artikel yang dibaca, dan menulis surat mengikuti petunjuk pada Buku Siswa. 
  • Kegiatan menulis surat untuk jurnal membaca ini dapat dijadikan sebagai PR.
 Refleksi 
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Tip Pembelajaran 
  • Sebagai akhir dari refleksi, penting bagi peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap proses belajar yang dijalani dan hasil belajar yang diperoleh. Guru membimbing peserta didik dengan mengingatkan untuk jujur pada diri sendiri, bahwa tanda pemahaman yang mereka lakukan tidak mempengaruhi nilai mereka.  
  • Guru juga dapat menulis ulang tabel refleksi peserta didik di papan tulis. Minta peserta didik menyalin di buku mereka masing-masing. Dampingi mereka untuk mengisi tabel tersebut.
  • Jika memungkinkan, perbanyak lembar refleksi untuk masing-masing peserta didik. Biarkan peserta didik berkreasi dengan menggambar sisa ruang putih yang tersedia di lembaran tersebut.  
Inspirasi Kegiatan 
Di akhir kegiatan, guru dapat meminta peserta didik melakukan gallery walk. Ini adalah kegiatan ketika peserta didik akan secara bergantian berkeliling untuk melihat dan mengamati hasil karya teman-teman yang dipajang di penjuru kelas (seperti mengunjungi pameran di galeri seni).  

Kegiatan Penutup
  • Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
  • Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap materi 
  • Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
  • Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk berdoa dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika pembelajaran di jam terakhir)
 Pelaksanaan Asesmen 
Sikap
  • Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal, baik sikap positif dan negatif.
  • Melakukan penilaian antarteman.
  • Mengamati refleksi peserta didik.
Pengetahuan
Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
  • Presentasi
  • Proyek
  • Portofolio
 Pengayaan dan Remedial 
Pengayaan:
  • Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai capaian pembelajaran (CP).
  • Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik. 
  • Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi
Remedial
  • Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya (CP) belum tuntas.
  • Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas. 
  • Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
 Kriteria Penilaian :
  • Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
  • Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100  
Penilaian :

Tabel Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Penggunaan Struktur Bahasa
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Lainnya
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel  Rubrik Asesmen Berbicara
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel Rubrik Asesmen Sumatif Menulis
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Refleksi pembelajaran : 
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Pemetaan Kemampuan Awal Peserta Didik 

Tabel Pemetaan Kemampuan Peserta Didik
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Refleksi Guru
  • Apakah kegiatan pembuka membantu peserta didik memahami tema dengan lebih baik?
  • Apakah kegiatan diskusi dapat melatih peserta didik berpikir lebih kritis?
  • Kegiatan yang paling disukai peserta didik adalah:
  • Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik adalah:
  • Apakah tip pembelajaran dapat membantu kegiatan mengajar? Coba jelaskan!
  • Apakah saran kegiatan perancah dapat membantu kegiatan mengajar? Coba jelaskan!
  • Berikut adalah kesulitan yang saya alami ketika melakukan kegiatan di dalam buku:
  • Berikut adalah cara yang saya coba di kelas dan berhasil:
Tabel 3.3 Kerangka Teks Prosedur
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel 3.4 Rubrik Membaca
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel 2.4 Rubrik Berbicara: Diskusi
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel 2.5 Rubrik Berbicara: Presentasi
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Tabel 2.6 Rubrik Menulis: Proses Menulis
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C


 C. LAMPIRAN 
 Lembar Kerja : 
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
  1. Bagaimana Jefri menghabiskan waktu luangnya?
  2. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan Jefri untuk membuat mainan?
  3. Bagaimana proses membuat mainan dari kardus bekas?
  4. Mengapa Jefri menggunakan kardus bekas?
  5. Apa saja barang yang Jefri ciptakan?
  6. Bagaimana mainan kardus Jefri menjadi terkenal?
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C
Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Fase C

 Bahan Bacaan Peserta Didik : 
Buku Bahasa Indonesia kelas V SD Kurikulum merdeka tahun 2023
Buku Bahasa indonesia lain yang relevan

 Glosarium 
akhiran: imbuhan yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar, misalnya  -an, -kan, dan -i; sufiks 
akronim: singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian  lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya ponsel telepon seluler, sembako sembilan bahan pokok, dan Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) 
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang menggambarkan pencapaian kompetensi secara berjenjang 
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik 
angka: tanda atau lambang sebagai pengganti bilangan; nomor 
antonim: kata yang berlawanan makna dengan kata lain:“buruk” adalah — dari  “baik” 
aplikasi komputer: program komputer atau perangkat lunak yang didesain  untuk mengerjakan tugas tertentu 
artikulasi: lafal, pengucapan kata 
asesmen diagnosis: asesmen pada awal tahun ajaran untuk memetakan  kompetensi peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang tepat 
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan  oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran 
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi  keseluruhan aspek kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar 
awalan: imbuhan yang dirangkaikan di depan kata; prefiks 
bilangan: satuan jumlah 
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang  diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran 
cerita: tuturan atau karangan yang membentangkan bagaimana terjadinya  suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka) 
diskusi: bertukar pikiran mengenai suatu masalah 
evaluasi: pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti untuk  mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang telah ditetapkan sebelumnya 
fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); khayalan; tidak berdasarkan kenyataan 
gagasan: hasil pemikiran; ide 
gaya bahasa: pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam  bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu 
grafik: penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk teks 
hiperbola: pengumpamaan yang bermaksud memberi penekanan pada suatu  pernyataan atau situasi dengan melebih-lebihkan sesuatu untuk memperhebat dan memperkuat kesan 
huruf kapital : huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya, seperti A, B, H; huruf besar 
ide pokok: pesan utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca tentang topik yang ditulis 
identifikasi: penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya 
iklan: pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum 
ilustrasi: gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya 
imbuhan: bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks 
infografik: informasi yang disampaikan dalam bentuk grafik 
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar  memahami makna kalimat tersebut dengan benar 
kalimat langsung: Kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara kepada  orang yang dituju. 
kalimat majemuk: kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan  menjadi satu 
kalimat majemuk setara: kalimat majemuk yang klausa-klausa penyusunnya  sejajar atau sederajat 
kalimat penjelas: kalimat pendukung yang berisi rincian atas kalimat topik 
kalimat perintah: kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah atau  larangan 
kalimat saran: kalimat pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan  untuk dipertimbangkan 
kalimat tanggapan: kalimat sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan  sebagainya) 
kalimat tidak langsung: Kalimat yang mengutarakan kembali isi perkataan  pembicara dalam bentuk kalimat berita. 
kalimat tunggal: kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa 
kalimat utama: kalimat penting atau kalimat topik dalam paragraf yang  menyatakan maksud dari keseluruhan paragraf 
kata kunci: kata atau ungkapan yang mewakili konsep yang telah disebutkan;  kata dalam pemrograman bahasa yang menggambarkan perintah yang dikenali oleh komputer 
kata dasar: kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar, misalnya jual menjadi dasar bentuk jualan kata jualan menjadi dasar bentukan kata berjualan kata sifat: kata yang menjelaskan kata benda atau kata ganti benda; adjektiva 
kata tanya: kata yang dipakai sebagai penanda pertanyaan dalam kalimat tanya 
karya digital: pekerjaan atau ciptaan manusia dengan pemanfaatan teknologi  informasi 
KBBI Daring: singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan,  artinya kamus yang bisa diakses dengan fasilitas internet 
kegiatan pengayaan: kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dengan  tingkat pemahaman yang lebih cepat sehingga pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan mereka terhadap materi lebih mendalam 
kegiatan perancah: disebut juga sebagai scaffolding, memberikan dukungan belajar secara terstruktur berupa petunjuk, peringatan, dorongan, dan contoh secara bertahap sesuai kemampuan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar mandiri 
konjungsi: kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat; kata hubung 
kreatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan 
kreasi: hasil daya cipta; hasil daya khayal (penyair, komponis, pelukis, dan  sebagainya) 
lembar amatan: catatan yang berisi keterampilan peserta didik untuk diamati guru 
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain dengan suara nyaring dengan tujuan menarik minat baca 
literasi: kemampuan untuk memahami isi teks tertulis (tersurat maupun tersirat) dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, serta kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam tulisan untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial 
literasi digital: kemampuan untuk memahami informasi berbasis komputer 
majas: cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu  yang lain; kiasan 
mata angin: arah jarum pedoman; asal angin datang (yaitu utara, timur, selatan,  barat) memandu: memimpin 
membaca dalam hati: membaca tanpa bersuara (tidak diucapkan) 
membaca memindai: membaca teks dengan cepat untuk menemukan informasi  tertentu, misalnya angka atau nama 
membaca nyaring: membaca dengan suara lantang 
membaca sekilas: membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum tentang  makna 
mengeja: melafalkan (menyebutkan) huruf-huruf satu demi satu: kita ~ kata  “dapat” dengan “d-a-p-a-t” 
mesin pencari: program komputer yang menemukan informasi di internet  dengan mencari kata-kata yang diketik 
menyimak: mendengarkan (memerhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau  dibaca orang 
metafora: pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang  sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara 
nonfiksi: yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya) 
opini: pendapat; pikiran; pendirian 
origami: seni melipat kertas dari Jepang 
pantun: bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri  atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi 
partisipasi: perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan 
pengumuman: pemberitahuan 
personifikasi: pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau  manusia, seperti bentuk pengumpamaan alam dan rembulan menjadi saksi sumpah setia 
pertanyaan panduan: teknik dalam proses belajar mengajar untuk membantu peserta didik memahami konsep pada tingkat berpikir yang lebih tinggi dan merangsang ide peserta didik dalam menyampaikan informasi secara sistematis melalui pertanyaan 
peta: gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya 
pidato: pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak 
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas 
presentasi: penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang 
proyek kelas: tugas pembelajaran yang melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan seluruh peserta didik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan 
relevan: kait-mengait; bersangkut paut; berguna secara langsung 
ringkasan: singkatan cerita 
rubrik: petunjuk resmi yang mengatur tata laksana 
salindia: salah satu layar dalam presentasi (menggunakan gambar dan teks  untuk memberikan informasi) yang dibuat di komputer 
saran: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk  dipertimbangkan 
simulasi: metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang  mirip dengan keadaan yang sesungguhnya 
singkatan: hasil menyingkat (memendekkan), berupa huruf atau gabungan  huruf (misalnya DPR, KKN, yth, dan sebagai, dan hlm.) 
sinonim: bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa  lain 
surat: kertas dan sebagainya yang bertulis (berbagai-bagai isi maksudnya) 
surel: surat elektronik 
tabel: daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa  kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak 
tanggapan: sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) 
tata letak: pengaturan, penempatan, dan penataan unsur grafika pada halaman  atau seluruh barang cetakan supaya yang disajikan kelihatan menarik dan mudah dibaca 
teknologi informasi: penggunaan teknologi seperti komputer, elektronik, dan telekomunikasi, untuk mengolah dan mendistribusikan informasi dalam bentuk digital 
teks deskripsi: teks yang melukiskan peristiwa atau perasaan sehingga pembaca seolah melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan 
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan sesuatu 
teks informatif: teks yang hanya menyajikan berita faktual tanpa komentar
teks naratif: teks yang bertujuan untuk menguraikan suatu peristiwa dan  diceritakan secara runtut 
teks persuasif: teks yang bertujuan menyajikan sudut pandang dan membujuk  pembaca untuk meyakini hal tersebut 
teks prosedur: teks yang memuat cara, langkah, atau urutan melakukan sesuatu  secara tepat agar tujuan tercapai dengan baik 
visual: dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata); berdasarkan penglihatan 
wawancara: tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang  diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal 

 Daftar Pustaka: 
Ariesto, A. 2009. “Pelaksanaan Program Anti Bullying Teacher  Empowerment”. Lib.UI, 12 Juni 2017,
August, D. 2014. Balanced Literacy Guide for the Collaborative Classroom Grade 5 Unit 3-4. New York: McGraw-Hill Education.
Brown, H. D. (2001). Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. White Plains, NY: Longman.
Callella, Trisha. 2006. Daily Writing Warms-Up. Creative Teaching Press Inc, Huntington Beach, CA.
De Bono, Edward. 2000. Six Thinking Hats. Rev. and update. London: Penguin Books.
Duke, Amy McGowan, “Performance-Based Assessment within a Balanced Literacy Framework: An Analysis of Teacher Perceptions and Implementation in Elementary Classrooms” (2007). Electronic Theses and Dissertations. 501. 
Fisher, Douglas, dkk. 2020. This is Balanced Literacy, Grades K-6. Corwin Press, Inc.
SAGE Publication Ltd.
Frey, Nancy, dkk. 2009. Productive Group Work: How to Engage Students, Build Teamwork, and Promote Understanding. Association for Supervision and Curriculum Development.
Hebzynski, Samantha J. 2017. “Balanced Literacy Strategies”. Culminating Projects in Teacher Development.
Indihadi, Dian. 2018. “Pembelajaran Menulis Berbasis Brainstorming”. Indonesian Journal of Primary Education Vol. 2, No. 2. 91-95
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. t.t. “Repositori Kemdikbud”. Kemdikbud, dilihat 20 April 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. t.t. “Rumah Belajar Kemdikbud”. Kemdikbud, dilihat 20 April 2020. 
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. McGraw Hill Education.
Miller, Marcia, and Martin Lee. 2000. The Big Book of Ready-to-Go Writing Lessons: 50 Engaging Activities with Graphic Organizers That Teach Kids How to Tell a Story, Convey Information, Describe, Persuade & More! Scholastics Inc. New York. 
NN. 2019. “Bullying: Guidelines for Teachers”. Teaching Tolerance, dilihat 1 November 2020.
NN. t.t. “Bullying”. American Psychological Association”, dilihat 1 November 2020. 
Primary Years Programme: Language Scope and Sequence. 2009. Cardiff, United Kingdom. International Baccalaureate Organization.
Rahmat, Acep Saepul. “Games Book sebagai Media Peningkatan Minat Baca
pada Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Tinggi.” Indonesian Journal of Primary Education–Vol. 1 No. 1 (2017) 27-33
Ritchhart, Ron, Mark Church, dan Karin Morrison. 2011. Making Thinking Visible. Chichester, England: Jossey Bass Wiley.
Syah, Efran. 2013. “Definisi, Bentuk, dan Penyebab Bullying (Bully)”. Medkes, 5 Oktober 2013, dilihat 1 November 2020.
Verawaty, Evy. 2017. “Diferensiasi pada Pelajaran Membaca”. Edisi 3 Tahun Kedua. Surat Kabar Guru Belajar 9 hlm. 15-16.
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. “Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah”. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.